Apa itu Surface Roughness Tester?

Profil dan kontur permukaan suatu material tentu mempengaruhi kinerja keseluruhan kualitas coating dan fungsi dari material tersebut. Dari alat kerja seperti layar sentuh pada smartphone hingga touchpad dan kualitas cat pada mobil dan motor juga perlu diukur tingkat kekasaran atau kehalusannya agar hasilnya bisa konsisten. Dalam artikel ini kita akan bahas kenapa Surface roushness tester itu diperlukan.

KENAPA SURFACE ROUGHNESS PERLU DIUKUR?

TIngkat kekasaran pada material memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana objek nyata akan berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam tribologi, permukaan yang kasar biasanya lebih cepat aus dan memiliki koefisien gesek yang lebih tinggi daripada permukaan yang halus. Kekasaran seringkali merupakan prediktor yang baik dari kinerja komponen mekanis, karena ketidakteraturan pada permukaan dapat membentuk situs nukleasi untuk retakan atau korosi. Di sisi lain, kekasaran dapat meningkatkan adhesi. Secara umum, daripada deskriptor khusus skala, deskriptor skala silang seperti fraktalitas permukaan memberikan prediksi interaksi mekanis yang lebih bermakna pada permukaan termasuk kekakuan kontak dan gesekan statis.

Dalam sebuah mesin, Piston berfungsi untuk mentransfer gaya dari bahan minyak terbakar yang mengembang di dalam silinder ke poros engkol melalui batang piston dan/atau batang penghubung. Dalam sebuah pompa, fungsinya dibalik dan gaya dipindahkan dari poros engkol ke piston untuk tujuan mengompresi atau mengeluarkan cairan di dalam silinder. Di beberapa mesin kompresor angin, piston juga berfungsi sebagai katup dengan menutup dan membuka lubang di silinder. Semakin halus permukaan piston ini tentu semakin sedikit gesekan dan friksinya menjadi lebih irit bahan bakar.

SURFACE ROUGHNESS TESTER APA FUNGSINYA?

Surface roughness tester merupakan alat penguji kekasaran permukaan yang dapat digunakan untuk memantau perubahan kekasaran dari waktu ke waktu. Penguji kekasaran permukaan diperlukan karena kekasaran merupakan karakteristik penting dari suatu permukaan yang dapat berdampak signifikan terhadap kinerja dan fungsionalitas suatu produk.

Dengan menentukan aspek-aspek seperti adhesi, cakupan luas, dan volume keseluruhan lapisan coating atau cat yang digunakan, tentu kualitas benda kerja jadi bisa distandarkan. Jika profil terlalu besar, jumlah lapisan yang dibutuhkan meningkat, jika tidak, ada bahaya bahwa puncak tetap tidak dilapisi – memungkinkan bintik-bintik karat terjadi.

Tingkat kekasaran perlu diukur karena dapat mempengaruhi berbagai sifat permukaan, seperti:

Gesekan dan keausan:
Permukaan yang lebih kasar umumnya memiliki tingkat gesekan dan keausan yang lebih tinggi, yang dapat mengurangi masa pakai produk dan meningkatkan biaya perawatannya.
Ketahanan korosi:
Permukaan yang kasar dapat menyediakan tempat bagi korosi untuk memulai dan menyebar, mengurangi daya tahan suatu produk.
Indikator keausan dan kerusakan:
Surface rougheness tester dapat menjadi indikator keausan, korosi, atau proses lain yang memengaruhi permukaan. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang perawatan, perbaikan, atau penggantian suatu produk.
Ukuran besar aliran fluida:
Kekasaran permukaan dapat memengaruhi aliran fluida dan penurunan tekanan dalam pipa, penukar panas, dan sistem lainnya.
Penampilan kosmetik dan estetika permukaan:
Kekasaran permukaan dapat memengaruhi tampilan visualnya, yang penting dalam industri seperti otomotif dan barang konsumsi.
Uji NDT untuk memastikan tingkat Adhesi coating:
Kekasaran permukaan dapat memengaruhi daya rekat pelapis, cat, dan perekat, yang dapat memengaruhi daya tahan dan penampilan suatu produk.

Oleh karena itu, penguji kekasaran permukaan merupakan alat penting untuk mengukur dan mengendalikan kekasaran dalam berbagai industri, termasuk manufaktur, kontrol kualitas, serta penelitian dan pengembangan.

SURFACE ROUGHNESS TESTER APA SAJA JENISNYA?

Penguji kekasaran permukaan tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk perangkat genggam, instrumen benchtop, dan unit portabel. Beberapa penguji menggunakan teknik berbasis stylus untuk mengukur kekasaran dengan menyentuh permukaan secara fisik, sementara yang lain menggunakan metode berbasis optik atau laser yang tidak menyentuh permukaan secara fisik.